Langsung ke konten utama

Unggulan

Kebaikan Berpahala Sejuta Pahala

       السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ       Mengingat Allah ketika manusia lalai, itu pahalanya lebih besar. Mengingat Allah  di tempat yang justru orang mengingat duniaa, itu pahalanya lebih besar. Jadi ada dilihat dari waktunya, ada dilihat dari sisi tempatnya. Kalau waktunya orang ber foya-foya, kita malah mengingat Allah, itu pahalanya lebih besar daripada waktu normal. 

Bersyukur Dalam Kesederhanaan

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

Preview wallpaper milky way, august, sky, fir-trees, trees, night

      Gimana caranya agar jika kita menyebut nama Allah, kalau kita shalat, kalau kita berdzikir itu lebih tenang, lebih. Karena kata Ibnu Taimiyah “ Jannati Fii Qolbi “ ( Surgaku di Hatiku ). Jadi surga itu bukan dirumah, bukan di mall, bukan jalan-jalan, tapi itu semua hanya kesenangan sedangkan surga kita ada di hati. Kadang kita gampang bete karena surga kita di tempat yang sulit kita jangkau, harusnya itu jadi kesenangan bukan surga. Ada masalah? Allah lebih kuasa, makhluk tidak kuasa. Masalah besar? Allah lebih besar, mungkin dibanding denga kita malah lebih besar, tapi ada Allah yang lebih besar.


      
      Kita ini kan dipelihara Allah, kenapa harus khawatir? Tapi kita tetap harus berikhtiar, fisik kita berikhtiar hati kita bertawakal, hati gak perlu berikhtiar, kalau hati kita ikut berikhtiar, berarti kita lebih percaya dengan makhluk daripada Allah. Ketika pintu ikhtiar udah ditutup kita langsung down, putus asa. Jika hati kita bertawakal, jalannya ditutup kita tenang,” Allah maha kuasa”.
      
      Seperti yang ada di surat Hud ayat 6 :

Hasil gambar untuk surat hud ayat 6

Ini ayat buat menguatkan hati kita. Biasanya kalau hati sudah kuat, maka fisik akan kuat, dan sebaliknya. Ada cerita dari kisah seorang ustadz

” Ada seorang ustadz yang sedang jalan ke mall. Setelah habis dari eskalator, ustadz iru salah ambil jalan, harusnya ke kanan malah ke kiri. Karena salah jalan, ustadz itu muter dulu, waktu lagi muter ketemu sama stand baju anak yang lagi discount 50%. Dan ustadz itu membeli baju untuk anaknya “


Dari kisah diatas kita bisa mbil hikmah, Allah punya banyak cara untuk memberikan rezeki kepada kita. Siapa yang membuat ustadz itu salah jalan dan akhirnya ketemu dengan stand yang lagi discount? Tentu saja Allah. Mungkin cukup sekian dari saya kurang lebihnya mohon maaf. Jika ada kesalahan itu karena dari saya, dan jika ada kebenaran tak lai itu hanyalah dari Allah. Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya saya

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 😁👋

Komentar

Postingan Populer