Kebaikan Berpahala Sejuta Pahala

      السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

      Mengingat Allah ketika manusia lalai, itu pahalanya lebih besar. Mengingat Allah  di tempat yang justru orang mengingat duniaa, itu pahalanya lebih besar. Jadi ada dilihat dari waktunya, ada dilihat dari sisi tempatnya. Kalau waktunya orang ber foya-foya, kita malah mengingat Allah, itu pahalanya lebih besar daripada waktu normal. 

Mengingat Allah di hari jum’at itu berpahala, mengingat Allah di bulan-bulan haro itu berpahala, mengingat Allah dibulan Ramadhan itu berphala. Tetapi, ketika kita mengingat Allah disaat yang lain lalai, itu lebih besar pahalanya. Karena disitulah kelihatan siapa yang liyabluwakum ayyakum ahsanu amala (QS 67:2 ), disitulah terlihat siappa yang paling ahsan, siapa yang paling terbaik amal amalnya. Dan itu gak mudah.

    

     Makanya kalau kita baca hadits tentang adab ke pasar. Ada satu dzikir kalau masuk pasar itu pahalnya alfu alfi ajrin, sejuta pahala. Kata nabi siapa yang ke pasar membaca, la illahah ilallah waahdahu laa syarikalah lahulmulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit, ditambah  biyadihil khair wa huwa ‘ala kulli sya’in qodir. Maka dia mendapatkan pahala alfu alfi ajrin, mendapatkan sejuta pahala.  Tapi kalau kita membaca dzikir ini ditempat lain, diwaktu lain, maka kita mendapat 100 kebikan dan dihapuskan 100 kesalahan. Tapi begitu kita membaca dipasar ketika kita sedang berdagang atau sedang membeli, diwaktu kita yang harusnya ingat dunia, sibuk dengan urusan dunia, kita malah mengingat Allah, Maka pahalnya bukan 100 tapi 1.000.000 pahala. Allah lipat gandakan pahalanya, kenapa? Karena waktunya berbeda, tempatnya berbeda, dan perbedaan ini yang lebih sulit

     
      Mungkin cukup sekian dari saya kurang lebihnya mohon maaf. Jika ada kesalahan itu karena dari saya, dan jika ada kebenaran tak lai itu hanyalah dari Allah. Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya saya.

 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ😁👋