السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kadang kita suka ngerasa Allah gak adil sama kita karena kita melihat orang lain mendapatkan banyak nikmat sedangkan kita nggak, kita ngerasa hidup kita paling sengsara dari yang lain. Kalau kita pernah ngerasa gitu, berarti kita belom kenal sama Allah
Subhanallahu Wa Ta'ala. Ada sebuah cerita :
Seorang petani sedang duduk santai dibawah pohon beringin karena kelelahan, dan disamping pohon itu ada tanaman labu. Lalu dia berpikir ''Sepertinya Allah tidak adil, masa buah dibuat besar padahal pohonnya kecil, sedangkan beringin pohonnya besar buahnya kecil". Lalu buah dari pohon beringin itu jatuh di kepala petani itu, dan sekarang dia tahu jawabannya "Ternyata Allah itu sangatlah adil, coba kalau buah pohon beringin itu dibuat besar, bisa jadi hancur kepala saya". Petani itu sadar dan ber-istighfar kepada Allah.
Dari cerita diatas kita bisa ambil hikmahnya yaitu berprasangka baiklah kepada Allah subhanallahu Wa Ta'ala. Jadi kita tidak usah berfikir tentang rencana Allah, karena kita tidak bisa tahu, otak kita itu gak sampe, pemikiran kita itu gak sampe mikirin rencana Allah, bisa gila kita mikirinnya. Tugas hanyalah menjalani apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang, lebih baik kita berprasangka baik kepada Allah dan memohon ampunannya.
Belajarlah untuk berbaik sangka kepada Allah, agar sampai kapanpun kita tidak pernah lemah dengan ujian-Nya. Allah tidak akan pernah memberi hambanya ujian hingga melebihi kemampuan hambanya, jika itu melebihi kemampuan kita tandanya itu bukan ujian itu adalah azab. Maka, kita perlu bertaubat kepada Allah Subhanallahu Wa Ta`ala. Mungkin Allah rindu dengan kita, Allah rindu kita bukan berarti Allah butuh kita, tapi Allah tau kalau kita tidak bisa hidup tanpa Allah. Jika semua makhluk di alam semesta beribadah kepada Allah, tidak akan membuat Allah mulia karena Allah sudah mulia. Jika semua makhluk di alam semesta ini tidak beribadah kepada Allah, Allah tidak akan rugi, Allah akan tetap mulia, karena Allah tidak butuh kita, tapi kita butuh Allah.
Kembali kepada topik utama kita, kita tidak boleh berprasangka buruk kepada Allah, kita harus sabar dan menerima ujian yang Allah berikan dan berprangka baiklah kepada Allah. Ada sebuah cerita :
Ada seorang penjual tahu berjualan dipasar, setiap hari dia bangun jam 2 pagi untuk sholat tahajud dan shalat shubuh. Pagi-pagi dia berangkat untuk menjemput rezeki dari Allah. Suatu hari, ketika ia ingin berangkat ke pasar tiba-tiba dia terpeleset ke sawat, semua tahunya hancur. Pedagang itu pulang ke dengan rasa sedih dan kecewa. Dia hampir saja putus asa, tapi dia lebih memilih untuk berbaik sangka kepada Allah. Beberapa menit kemudian dia mendengar kabar jika angkot yang biasanya dia naikin mengalami kecelakaan, dan semua penumpang tewas. Dia adalah satu-satunya penumpang yang selamat karena tidak jadi naik angkot. Keesokannya ada pengembala bebek membeli tahunya, tetapi pengembala ini membeli tahu yang rusak karena untuk pakan bebek. Semua tahu rusak itu habis dibelinya. Pedagang itu menangis dan bersyukur atas nikmat Allah.
Mungkin cukup sekian dari saya. Kurang lebihnya mohon maaf, jika ada kesalahan itu karena dari saya, dan jika ada kebenaran tak lain itu dari Allah Subhanallah Wa Ta'ala. Semoga ini bisa jadii manfaat kita khususnya saya.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 😁👏
Komentar
Posting Komentar